Pelajaran dari si Wanita Baik Itu. #1
"Wanita baik-baik. Tidak akan menyakiti wanita manapun, sekalipun wanita itu belum tentu baik."
Jam menunjukkan pukul 03.00WIB. dan wanita yang kata suaminya lucu itu belum juga tertidur.
HPnya mulai lobet, dan sebagai pertanda kebosanan akan segera melandanya.
"Sayang, izin pinjem hp kamu ya. Mau main games." bisiknya pada lelakinya yang sudah tertidur pulas sejak pukul dua puluh dua malam tadi.
"yah, kok paswordnya diganti?" tanyanya lagi, sendiri. dan nampak kebingungan.
Dia menarik jari lelakinya yang masih tertidur, dan tak sadarkan diri. Menggunakan aplikasi hebat dari smartphone hari ini.
Sebuah pesan masuk membuat matanya semakin segar, dan hatinya berdegup lebih kencang.
Dia membukanya, dan membacanya. Air matanya berhamburan.
Mawar : Kamu lagi apa?
Saya : Kamu?
Mawar : Lah, kamu ditanya malah tanya lagi. Lucu ya,hehe
Saya : Ada apa War?
Mawar : Gak boleh ya aku rindu?
Mawar : Istrimu belum tidur ya, Mas?
Wanita baik itu sangat yakin Wanita yang disebutnya penggoda itu takkan menyadari bahwa yang membalas pesan itu adalah Wanita baik itu, istri dari pria yang sedang amat digilai oleh Wanita penggoda itu.
Saya : Udah dari jam 10 tadi
Saya : ya bolehlah
Wanita itu memejamkan matanya lama sekali. Dadanya sesak sekali.
Wanita itu, memeriksa semuanya. Membaca semuanya dan kini sudah tahu semuanya.
Pukul 06.00 setelah mereka melaksanakan shalat Subuh. Setelah suaminya pulang dari Mesjid.
Tentu suaminya sudah tahu bahwa istrinya telah mengetahui hal terpahit yang tak pernah ia duga sebelumnya.
"Jangan drama, masih pagi." tegurnya di ambang pintu. Ketika wanitanya masih seperti biasanya, menyambutnya dan telah menyiapkan teh hangat untuknya.
"kita buktikan aja siapa yang drama." jawab wanita itu menekankan nada-nada dalam setiap kata-kata yang dia ucapkan.
"aku sudah berjanji bertemu dengannya pagi ini juga. bagaimana? ayo antar aku." ucap gadis lucu yang hari demi hari terdewasakan oleh keadaan itu.
"dasar drama, termehek-mehek." kali ini dengan nada sedikit membentak.
wanita itu tegar, padahal hatinya hancur dan berantakan.
Pertemuan dengan Wanita itu.
"Ada apa kak?" Tanya wanita penggoda itu memasang wajah agak kebingungan.
"Kamu kenapa? Sudah, ceritakan dan katanya saja apa yang ingin kamu katakan. Aku tak ingin wanita manapun luka, terlebih menyesal atas perbuatannya atau atas pebuatanku dan atau atas pebuatan suamiku. Wanita manapun, baik atau buruk. Aku tak ingin melukainya." Jelas wanita itu tenang.
Wanita didepannya menunduk. Meneteskan air mata dan mulai angkat bicara.
"Maaf, aku fikir suami kakak sudah siap menikah lagi. Aku fikir soal izin sama kakak bisa nanti. Yang penting aku baik-baik sama kakak. Aku fikir suami kakak sudah mapan.... aku suka sama suami kakak... karena dia kaya, dia sering bawa mobil, kakak sering dia bawa jalan-jalan. Karena aku gak punya ayah, karena dia dewasa sekali.. tapi, aku gak pernah diapa-apain sama dia kak. Aku yang sering kirim-kirim foto. Aku yang minta dia videocall, aku yang nelpon, tapi dia bilang dia senang, dia suka..." air matanya tumpah berhamburan, sama dengan tumpahnya darah didalam jantung wanita itu kesekujur tubuh, membuat nya lemas, dan kepala nya pusing.
Wanita itu diam, lama sekali. Yang terdengar hanya isak tangis wanita yang sedang amat tergila-gila pada suaminya.
"Aku beri penjelasan. Aku tahu, bahkan sangat tahu suamiku. Aku akan mengizinkan dia menikah lagi bila waktunya tiba. Untuk saat ini maaf, dia jauh dari kata siap, jauh dari kata bisa melakukannya. Dan aku, tak ingin semuanya hanya jadi malapetaka bagiku, dan wanita manapun yang menikah dengannya saat ini. Dia sangat belum siap. Aku tak memintamu membencinya, hanya saja aku ingin menjelaskan ini, semoga jadi pertimbangan bagimu."
Wanita itu menarik nafas, membuka botol minumnya dan meneguknya.
Banyak sekali.
Sebenarnya pertanda, bahwa dia sangat tertekan, dan stress.
Namun, sangat hebat dalam mengontrol emosinya.
" itu bukan mobil kami, itu mobil ayahku..."
" kamu salah, dia bukan mengajakku berjalan-jalan. tapi mengajak anaknya..."
" kamu salah, karena dia sangat belum siap menikah lagi. banyak yang tak bisa kuceritakan, yang pun jika ku ceritakan. akan membuatmu menyesal seumur hidupmu telah merusak rumah tanggaku."
"untuk yang terakhir, dan sebagai keputusan tindakanku. apakah kalian pernah berbuat lebih jauh? berhubungan dan berlaku lebih jauh?" tanyanya menutup penjelasannya.
"gak kak, gapernah." dia menunduk.
"aku harap kamu jujur,dek. karena semua jawaban kamu penentu apakah kamu akan menyesal atau tersakiti, karena jujur. Aku tak mau wanita manapun tersakiti, baik ataupun buruk. wanita tetap harus diperlakukan baik. apa lagi aku, yang juga wanita. Aku tak mau ada penyesalan bagiku, apalagi bagimu." jelas wanita itu, yang lalu pamit. Dan diam sepanjang jalan hingga tiba dirumah mereka.
Penyelesaian
Wanita itu mengajak lelakinya makan dan mengobrol dimeja makan.
Ia meneguk air banyak sekali.
Lalu melempar senyum, kepada wajah yang amat kesal.
"Kita lagi gak baik-baik aja nih, saya fikir semuanya baik-baik aja lah,hehe. Maafya, saya terlambat menyadari ke enggak baikkan hubungan kita. Tapi saya mau tanya nih sama kamu. Kamu mau gimana sama hubungan ini? Dan atau lagi ada masalah ya? Coba ceritakan. Biar samasama kita selesaikan masalahnya.."
Lelakinya menunduk, dalam sekali. Lelaki itu menangis. Mengucapkan kata maaf berulang kali. Menjelaskan apa-apa yang sedang terjadi. Harapan-harapannya yang hancur berkeping-keping dan kandas akhir-akhir ini.
Wanita itu memaafkan, mencoba mencari jalan keluar dan memperbaiki segalanya.
Dengan sebuah catatan kecil yang diazamkan.
"mereka manusia sehat, pintar, dan hebat. dan cuma manusia bodoh yang mau jatuh di lubang yang sama."
ini cerbung ya kak? ceritanya lumayan juga ya, bikin deg degan hehe.
BalasHapuscerpen mbak, jadi judul besar cerpennya pelajaran dari wanita² baik yg aku kenal, yg sering cerita masalahnya keaku, tp mereka slalu hebat menyelesaikan masalahnya. Harapannya suatu saat nnti bsa jd novel dr berbagai cerpen kehidupan wanita² baik didunia nyata,hehe.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAku sampe lupa nafas. Hahaha
BalasHapusseandainya itu terjadi pada kehidupan realku, gak bisa lah awak setenang itu.
Minimal ada lah awak tampar2 sikit suami awak, hihihi
Nice story
Itulah kak, kadang awk pun agak salut sama wanita-wanita. mereka baik dan sabar di versi masing-masing. Semoga awk bsa tau versi baik dan sabarnya kakak biar bisa dimuat di blog awk ni,hehehe. Makasihya kak uda singgah❤
HapusJangan pulak sewa pembunuh bayaran ya cha..
HapusKwkwkwkwkwkwkkw
Baca ini mengingatkan diriku sendiri,dengan versi dan ending yang berbeda-beda
BalasHapusSaya sepakat, bahwa ending itu sebenarnya kita yang ciptain Bunda. Semoga kita termasuk wanita yang bisa mengontrol emosi ya bunda. Bolehkah kita bertemu, untuk memambah referensi belajar hidup bagi saya? :)
HapusHahaha,boleh...
HapusAmaz banget dengan so coolnya tokoh utama sang istri yang suaminya digila-gilain itu....masya Allah...mungkin di luar sana banyak yang kayak gini ya? Atau mulai langka? Awak yang baca yang esmoni ...mhihihihi...
BalasHapusNampaknya harus diperbaharui kak😍 semoga kita bisa se cool itu yakan kak,hehe
HapusCeritanya bagus ra. Udah sering buat cerpen/cerbung kah? Itu wanita kuat banget ya nahan emosi. Kalo kakak udah diam aja kk rasa. Lo - gue - end, wkwk
BalasHapusDitunggu cerita lainnya ya..
Bisa dibilang sering kak, tp dulu banget. Trus bisa dibilang sering. Tp offline gituu:(
HapusTerimakasih kak❤
ditunggu kelanjutan kisahnya kak.
BalasHapusAaasyiaap, timakasih kak❤
HapusJangan pernah sakiti hati perempuan ya, huhu
BalasHapusBtw, saya lebih suka pakai diksi "perempuan" ketimbang wanita.
mari saling menjaga hati, kan mb^^
HapusMembacanya... Hatikku teriris. Punya kisah mirip namun tak sama. Ketika ada orang yang berusaha merusak kehidupan rumah tangga kami. Dan yang sangat miris perempuan itu melebeli dirinya AKTIVIS DAKWAH.
BalasHapusAda apa dengan akhwat-akhwat aktivis dakwah hari ini ya mb😭😭😭
Hapusnauzhubillahimindzhalik tsumma nauzhubillah.... beneran sama lah kayak kak icha, awak bacanya sampe lupa benafas. cuman perempuan yang bisa begitu yakan nerima kesalahan pasangannya. coba kalo laki-laki, hmmmmmm dahlah bye katanya.
BalasHapusBener mba, pengen kali rasanya masuk ke mata dan hati lakilaki. Biar tau apa aja sbnrnya yg mereka fikirkan terhadap wanitaaa...
HapusTulisan nya bagus kak. Terimakasih. Awak juga penasaran ending nya. Pelan-pelan melahap ceritanya. Kalau dibilang hampir lupa nafas, bisa juga.
BalasHapusSemoga Allah limpahkan yang terbaik buat kita semua. Aamiin.
Uda sering nulis cerpen kisah nyata para wanita tangguh, kk? Mau baca dong kak.
Alhamdulillah, makasih ya kak❤
HapusInshallah nulis di blog kak,hehe:)
Pantengin terus yaa kak^^
💪💪💪💪💪
BalasHapus♡♡♡♡
HapusCeritanya menarik kak, wanita mana yang mau dimadu walaupun laki2 yang ia sayangi tidak begitu sayang padanya, semoga hal ini tidak terjadi pada kita semua ya kak ,aamiin
BalasHapusAamiin^^
HapusKeren banget, sekelas novel flow ceritanya dan kejadiannya cerita diatas mudah di pahami dalam kehidupan sehari hari. Mungkin bisa di buat kelanjutannya kak..
BalasHapusNiatnya ini pengen buat beda² cerita gitu bang😁 thxyaa bg^^
Hapus
BalasHapusWah keren kali cerpennya..please donk ada kelanjutannya nanggung hehehe
Wanita-wanita seperti ini banyak banget zaman sekarang, ada aja motifnya, sangat tidak respek apapun dalilnya, kalau orang sudah menikah, rumah tangga orang lain jangan pernah diusik
BalasHapusYaAllah deg2an bacanya. Berasa baca wattpad.
BalasHapusSelalu salut sama perempuan yang tetap bisa memaafkan. Entah sabarnya dari apa.. entah seluas apa hatinya. Subhanallaah 😢
BalasHapusKalau aku entah bisa sabar entah langsung ikut kak Ica
BalasHapusTampar bolak balik 😂
Semoga dijauhkan dari hal hal kekgitu yaaa,
Makanya kadang kadang bener kata-kata, "jangan tunjukkan/pamer kebahagiaan yang kau dapatkan bersama suami"
karena hal hal seperti itu biasanya mengundang wanita lain untuk menyukai, kalau wanita itu bisa tahan diri okelah, kalau kejadian kek cerita ini, dia yang duluan tergoda menghubungi eh lelakinya jadi ikutan mau kan
Duuhhh
Kalau ini cerpen malas banget bacanya karena berakhir dengan open ending gini 😂
Lanjut ajalah Raaa
Hebat banget wanita baik itu,aku sampai sekarang belajar mengontrol emosi dari hal hal kecil susah,dan dia dengan tenang nya menyelesaikan semua ini,
BalasHapus